Seperti biasa, mau mbolang kemana itu ibarat lagi mikir mau makan apa ? Yang penting motor bensin ada, temen ada. Jadi mikir mau kemananya sambil nyetir aja hahaha
Kebetulan ada yang lagi ngidam maen ke Gunung Selok nih, dan saya kebetulan juga belum pernah menjelajah tempat itu. Secara saya orang baru di Kota ini. Jadi bisa dibilang maennya kurang jauh disini.
Dan sepanjang perjalanan ngobrolin ngalor ngidul about jaman kuliah lah... about Jogja lah.... Sampailah disebuah Kecamatan yang bernama Adipala, nyari papan tulisan dan nanya-nanya ke Pak Tani jalan masuk ke Gunung Selok ini. Ternyata nggak jauh sekitar 40 menit dari pusat Kota Cilacap. Eh, pusat Kabupaten Cilacap ding....
Skip...skip...skip... Sampailah kita digerbang tiket utama, cukup membayar 4000/orang kita udah bisa tancap gas lagi naik menggunakan motor. Kanan kiri pohon rimbun, sejuk nan sepi. "Kok sepi ya Pak", Kata saya. Si Bapak pun berkata, " Nanti diatas juga rame mbak". Dan ulalaaaa, ternyata masih naik menggunakan motor beberapa meter lagi. Sampailah kita ditempat parkir atas, keluar kocek 3000 rupiah saja buat parkir. Saya pikir bayar membayar sudah selesai, dijalan masuk pinggirnya ada gubuk kecil yang bertuliskan 2500 rupiah per orang.
Sing Penting Yakin |
Tadaaa... tulisan yang saya temui ini cukup menggelitik,"200 meter bersamamu... Sing Penting Yakin". Bagi saya tulisan tersebut mengandung sebuah filosofi bahwa :
"Sing penting yakin lakoni anugerahing urip langkah lumampah sareng sliramu tumuju Ridhoning Gusti Allah, mugi dipun paringi kawelasan, kesabaran, kaselametan, Berkah lan Rahmat. Sing penting yakin lawang suwargo iku kabuka kanthi jembar naliko ingsun taat marang sliramu. Ojo gelo lakoni urip seko ngisor amargo wong sing ngerasake sumilir angine nang nduwur amargo sabar lakoni lampah seko ngisor. Urip kui nanjak, menggok mengiwo, nganan, lurus, munggah, ono wancine kadang mudun barang. Yen lurus lempeng jenenge arena Balap"
Jalan kaki menuju atas, tempat dimana kita bisa melihat hamparan sawah, laut dan hutan tidaklah jauh. Hanya 200 meter saja dari tempat parkir tadi. Bagi temen-temen yang nggak biasa olahraga ya lumayan cukup bikin ngos-ngosan jarak 200 meter ini.
Yeppp, sampai atas kita menemui pemandangan seteduh ini. Duduk dibawah pohon yang rindang dan rumputan yang hijau bersama teman, sembari ngobrolin tentang kehidupan cukup menjadi bukti bahwa bahagia itu sederhana.
Menatap kombinasi alam yang seteduh ini bukannya baper gaes, tetapi mengandung makna tersendiri :
Semoga cahaya diatas segala cahayaMu masih berkenan menyusupi sisi ruang hati kami yang masih gelap
Semoga cahayaMu tak terbiaskan sehingga ruang hati terdalam kami masih mampu merasakan hangatnya Cahaya suciMu Ya Illahi Robbi
Dan betapa teduhnya alamMu menaungi kami Sekiranya kami masih pantas mengajukan pinta, jangan pernah tinggalkan kami saat jatuh, rapuh dan bersimpuh dalam gelap...
Rasanya kurang ya kalau keindahan pemandangan Gunung Selok cuma di visualisasikan melalui foto. Alhamdulillah saya sempatkan buat take video beberapa detik. Klik aja gaes nggak usah ragu, bukan jebakan Batman kok.
Next Story about Gunung Selok ditunggu aja ya, masih banyak yang belum dibahas. Semoga dikasih waktu dan kesempatan lagi buat explore kesana :)
Komentar
Posting Komentar