Sebuah Perjalanan

Rumah Ibadah Tao Nemu spot tempat ini, gara-gara saya harus mengirimkan paket buku koleksiku ke buyer Kalimantan. Namanya aja sedang Hari Besar Keagamaan, rata-rata ekspedisi pada tutup. Tetapi saya yang suka pantang menyerah tetap mencoba mencari di maps barangkali ada yang buka. Ya, pada akhirnya saya bisa menitipkan paket saya di Lion Parcel Bogeman . Ekspedisi Lion Parcel yang saya kunjungi berada di jalan masuk pertama, kemudian lurus tampak Rumah Ibadah Tao ini yang beralamat di  Jl. Sriwijaya No.31, Kelurahan Panjang, Kecamatan Magelang Tengah, Kota Magelang. Urusan paket memaketkan saya selesaikan dulu nih. Setelah itu, sempatkan sebentar ambil gambar Rumah Ibadah Tao ini. Selama ini di Kota Magelang rumah ibadah, yang saya ketahui hanya Masjid Agung Kauman Magelang, Klenteng Liong Hok Bio, GPIB Beth El-Magelang, Vihara Buddha Dhamma, Pura Wira Buwana. Qodarullah ya, berkat ekpedisi pada tutup, sehingga akhirnya ketemu salah satu agen ekspedisi Lion Parcel buka yang dekat deng

Jalan Menuju Desa Popongan Jika kalian mengikuti workshop keluar kota berkendaraan roda dua maupun roda empat nyetir sendiri mengharuskan kalian harus menyiapkan stamina fisik yang baik serta persiapan yang matang. Dihari pertama saya berangkat dari rumah pukul 07.19 WIB dan tiba dilokasi pukul 09.17 WIB. Waktu tempuh yang agak lama, dikarenakan setiap berapa kilometer sekali saya harus cek google maps, supaya perjalanan saya tidak tersesat arah. Pepohonan Bambu di Desa Popongan Tempat workshop yang saya tuju berlokasi di Pasar Umpet, Desa Popongan, Kecamatan Banyu Urip, Kabupaten Purworejo Jawa Tengah. Lokasi yang teduh dibawah pepohonan bambu sehingga membuat kami para peserta merasa dekat dengan alam, keramahan penduduk, serta harga jajanan yang ditawarkan pun relatif murah. Pastikan kalian memiliki skill berkendara yang baik ya kak. Jalan menuju Desa Popongan ini kalian akan dipertemukan jalan berpasir menurun dan menikung serta ketemu jalan. Dibuatkan jembatan sedrehana oleh warga

 Jalan-jalan dan cari kulineran di kota Magelang, apa yang terlintas di benak kalian kak ? Kupat tahu, bakso, mie ayam, sate kah ?  Rujak es krim pun pastinya sudah pernah kalian coba ya ?  Pernah belum kalian tengok kuliner yang antimainstream ini ?  Coba deh kalian kalau dari arah utara lewat SMA Negeri 3 Magelang, kemudian lurus, belok kiri, belok kanan dan ketemu Jalan Tarumanegara. Ada kuliner yang antimainstream dan belum banyak yang jual di Magelang yaitu Burjo Es krim. Komposisi buburnya lengkap, ada bubur kacang ijo, jenang mutiara, jenang ketan hitam yang sudah berkuah santan serta bertoping es krim. Nikmat Tuhan mana lagi yang kalian dustakan kak? Menikmati kuliner seenak ini dengan harga yang relatif murah, yaitu 8.000 rupiah saja satu porsi sepiring gini . Burjo Es Krim Sesampai disana pasti kalian ditanya dengan mbak-mbak penjual yang ramah, " Buburnya komplit atau gimana mbak ?". Jika kalian menyukai kompisisi buburnya komplit cuss bilang aja, atau sebaliknya j

Selesai Delivery Order lumpia tuna by  @terimanja  dengan beraneka warna kastamer yang kami punya, yaudah diasikin aja. Kami berangkat ke wisata daerah Pakis Magelang nih, namanya Top Selfie Pinus Kragilan. Wisata ini dibuka sejak tahun 2015, namun mendekati lebaran 2022 kami baru bisa mbolang ke tempat wisata Kragilan ini. Wisata hutan pinus yang terletak di lereng gunung Merbabu dan berjarak sekitar 26 KM dari pusat kota Magelang ini bisa kalian tempuh menggunakan mobil maupun motor. Sudah sampai setengah perjalanan ketemu gerimis, kemudian hujan nggak masalah.... lanjut teruusss hahaha Tiket masuk beserta parkirnya terjangkau dan motor kita aman kak, cek spill foto tiket masuk aku ya. Dengan tarif yang murah meriah, sehingga pengen balik lagi kesini. Suasana, nyaman, tenang dan asri bisa kalian dapatkan disini ya. Pinter-pinternya aja nyari waktu yang pas supaya tidak bersamaan dengan moment pengunjung yang terlalu ramai. Apalagi jika bertepatan dengan suasana setelah hujan, ada ka

Seperti biasa, mau mbolang kemana itu ibarat lagi mikir mau makan apa ? Yang penting motor bensin ada, temen ada. Jadi mikir mau kemananya sambil nyetir aja hahaha Kebetulan ada yang lagi ngidam maen ke Gunung Selok nih, dan saya kebetulan juga belum pernah menjelajah tempat itu. Secara saya orang baru di Kota ini. Jadi bisa dibilang maennya kurang jauh disini.  Dan sepanjang perjalanan ngobrolin ngalor ngidul about jaman kuliah lah... about Jogja lah.... Sampailah disebuah Kecamatan yang bernama Adipala, nyari papan tulisan dan nanya-nanya ke Pak Tani jalan masuk ke Gunung Selok ini. Ternyata nggak jauh sekitar 40 menit dari pusat Kota Cilacap. Eh, pusat Kabupaten Cilacap ding.... Skip...skip...skip... Sampailah kita digerbang tiket utama, cukup membayar 4000/orang kita udah bisa tancap gas lagi naik menggunakan motor. Kanan kiri pohon rimbun, sejuk nan sepi. "Kok sepi ya Pak", Kata saya. Si Bapak pun berkata, " Nanti diatas juga rame mbak". Dan ulalaaaa, ternyata

Magelang  memiliki banyak destinasi wisata alam, belum semua tempat wisata saya jelajahi sudah ada tempat baru yang ngehits untuk dikunjungi lagi. Tempat wisata alam nuansa pegunungan/gunung yang selama ini banyak orang tau mungkin Ketep Pass dengan pemandangan yang dikelilingi oleh 5 Gunung yaitu Merapi, Merbabu, Sindoro, Sumbing, dan Slamet.  Tempat wisata ngehitz di Magelang yang kemarin Lebaran saya kunjungi adalah Punthuk Mangir Gunung Payung. Terletak di Dusun Bulusari, Desa Bawang, Kec. Tempuran Kabupaten Magelang. Jika dari daerah Salam Kanci sebelum pertigaan Babrik belok kanan, di pinggir jalan persis nanti kamu melihat baliho seperti ini : Pintu Masuk Punthuk Mangir Jalan yang kita lalui relatif sepi, secara waktu itu udah jam 11 siang dan mepet waktu pada Jum'atan, tapi enaknya disana kita bebas jengpretan tanpa antri :D Tiket masuk relatif murah hanya Rp 5000,- sudah termasuk asuransi, parkir motor Rp 2000,- dan parkir mobil Rp 5000,- . Kendaraan kita dijamin aman kare

Awalnya sih pengen ke tempat sodara di Pondok Cabe Tangsel. Tapi belom jadi-jadi karena ada agenda lain. Mas Bojo ngajak di acara Mabit di Kampus Universitas Indonesia tanggal 31 Maret 2018 kemarin dengan pembicara CEO nya Bukalapak (Bang Achmad Zaky), CEO Kita Bisa (Bang Al Fatih Timur, dan CEO Relife Grup (Bang Ghofar Nazila). Mulailah petulangan kita di hari Sabtu itu menuju stasiun pertama Rawa Buntu, transit di Stasiun Tanah Abang, Transit di Manggarai, dan berakhir di Stasiun Pondok Cina. Awalnya saya kira turunnya di Stasiun Universitas Indonesia, secara nama Kampusnya adalah Universitas Indonesia. Ternyata saya salah dugaan, dan gaes menduga-duga adalah hal yang tidak baik dilakukan. Mending memastikan ketimbang menduga-duga . Stasiun Pondok Cina Sampai stasiun sudah sore, sekalian kita sholat ashar di mushola stasiun dan bablas sholat maghrib. Sekalian lurusin boyok. Naik KRL lebih lama berdirinya ketimbang duduknya. Pemuda masa kini gaes, harus mengutamakan tempat duduk buat

  Keraton Yogyakarta Jogja tidak hanya milik masyarakat Jogja tetapi milik siapa saja yang pernah berkunjung bahkan tinggal disana. Rindu dengan keramahan tegur sapa, kepedulian, dan senyum masyarakat Jogja. Rindu dengan lingkungan Mahasiswa Amikom, UII, UPN, dan Stikes Guna Bangsa daerah Concat. Rindu dengan suasana santri dan asrinya daerah Krapyak Panggungharjo, setiap sore pulang kerja suasana jalan sepanjang menuju kos. Anak remaja laki-laki bersarung dan berpeci berpeci serta remaja perempuan dengan pakaian berjilbabnya pada berhamburan nyari jajanan untuk membunuh rasa lapar diwaktu malam. Rindu dengan kulinernya yang jawa banget kalau bukan gudeg iya apalagi hehe , dimana-mana gampang nyari makanan. Sebagai pecinta masakan nusantara pernah yang namanya bebarengan nyobain makanan khas Ambon, Kalimantan, Masakan padang mulai yang jualan orang Padang Asli bahkan yang jualan orang Jawa tulen juga pernah ngerasain  . Kuliner ala Kerajaan Keraton dan ala Resto karena tuntutan pekerja

Pool Efisiensi Cilacap Weekend adalah salah satu moment yang tepat untuk pulang kampung menghabiskan waktu di rumah bersama keluarga. Tinggal diperantauan yang berjarak kurang lebih 178 KM dari kampung halaman, masih bisa saya jangkau jika setiap sebulan atau dua bulan sekali pulang Magelang. Mulai tinggal pertama kali di kota Cilacap sih dulu kalau mudik langganan Shuttle Sumber alam. Kalau sama suami kita lakoni naik motor berdua Cilacap - Magelang PP. selain lebih ngirit ongkos pulang, tentunya memudahkan mobilitas kami selama berlibur di Magelang. Naik Bus Efisiensi dulu hanya ketika kami ada keperluan ke Jogja saja. Oleh karena itu ketika ada kabar gembira bahwa PO Efisiensi membuka trayek baru dengan tujuan Cilacap - Semarang tidak ada salahnya saya coba.  Dengan dibukanya trayek baru ini, menjadi saingan sehat bagi Shuttle Sumber alam yang dulu biasa saya tumpangi. Tarif tiket Bus Efisiensi Rp 110.000,-/orang , sedangkan Shuttle Sumber alam yang dulunya Rp 70.000 sekarang sudah

  Fly Over di Kota Bandung Pernah ke Bandung Gaes? Hal apa yang menarik bagi kalian ?  Ini bukan foto jadul suasana kota Bandung, tetapi memang saya nya aja yang seneng ngedit jadi BWart. Harusnya motret-motret iconnya kota Bandung ya? Gedung sate ataupun gedung-gedung ikonik kota Bandung lainnya. Bagi saya begitu keluar dari Stasiun Kiara Condong, tertarik untuk mengabadikan bangunan yang tampak perspective Fly Over ini. Kalau berdiri dibawahnya dan menatap kedepan berasa kayak Fly Over Janti ataupun Lempuyangan Jogja. Ini adalah pertama kalinya ngebolang berdua ke kota Bandung. Naik kereta tarif ekonomi 67.000 rupiah per orang dari Cilacap sampai bandung dan tarif yang sama juga dari stasiun Pasar Senen ke Stasiun Kiara Condong. Dan akhirnya rindu kita bermuara di stasiun ini. Kemudian naik angkutan ke perempatan Jalan Pejuang 45 Rp 10.000 berdua, dari segi transportasi lebih murah ketimbang sama-sama mudik ke kampung halaman :D  Stasiun Kiara Condong Bandung "Mas...Mas... Nggak