Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label OBROLAN

WORKSHOP & KICK OFF DESA EKSPOR “DARI DESA UNTUK DUNIA”

Pembicara Workshop Desa Ekspor Acara Workshop & Kick Off Desa Ekspor bertajuk " Dari Desa untuk Dunia " dengan obrolan yang super ndaging ini telah dilaksanakan pada tanggal 18-19 Juni 2022 bertempat di  Pasar Umpet, Desa Popongan, Kec. Banyuurip, Kab. Purworejo Jawa Tengah. Pihak panitia menghadirkan Pembicara inti yaitu : Ibu Dewi Eka Harlasyanti selaku CEO PT Diva   Prima Cemerlang / Pendiri Komunitas Indonesia Berani Ekspor / Local Champion DSA Purworejo, Perwakilan dari Kementerian PPN/Bappenas;  Bapak Iko Sukma selaku Founder UKM Mendunia Foundation;  Bapak Irham Gunawan selaku Ketua Penyelenggara Workshop Desa Ekspor; Bapak Michael Perwakilan selaku Head of CSR PT Astra International, TBK; Bapak Drs. Samsul Widodo, M.A. selaku staff ahli Menteri Bidang Hubungan Antar Lembaga Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi; Desa yang selama ini hanya merupakan sentral penghasil produk dari alam mulai berani tampil bahwa DESA HARUS BISA EKSPOR, di era

OBROLAN : SEPENGGAL PESAN DARI LEK NUR

Lek Nur, seorang duda muda yang sudah dikaruniai 2 orang putra. Ditinggal menghadap Sang Illahi Robbi lebih dulu saat anak yang kedua baru berusia 2,5 tahun. Trenyuh, haru, dan kasihan, anak sekecil itu sudah ditinggal pergi ibunya untuk selamanya. Sedangkan anak pertama sudah kelas 2 SD, tampak cerdas dari tutur kata dalam bahasa Jawa Kramanya, yang biasa diajarkan lingkungan keluarga terutama Sang Ayah dan Ibunya sewaktu masih ada kala itu. Sewaktu sang istri masih ada, mungkin seorang suami belum begitu merasakan kerepotan bagaimana mengasuh kedua putranya. Karena memang tugas utama suami mencarikan nafkah untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Ketika istrinya sudah tiada, lambat laun baru terasa. Betapa peran seorang istri yang sudah menjadi ibu itu tidak ringan. Lebaran Idul Fitri 1437 H kemarin, kebetulan saya tidak keliling silaturahmi alias  badhan,  ndilalah kok ya malah mriang. Tapi mriang yang membawa hikmah kok :D Jadi sewaktu Lek Nur dan kedua putranya bersilaturahmi dirumah

OBROLAN : SELAMAT JALAN YU, DIDEDIKASIKAN BUAT ALMARHUMAH YU KESTI

  Yu Sudah Bahagia Bahagia itu sederhana ya Yu, sesederhana perbincangan kita disiang hari sampai sore kala itu . Waktu itu saya selalu berkeinginan, kapan bisa mampir tempat  Yu Kesti  yang di Sawangan Kab. Magelang. Setiap kali libur berkeinginan mampir, tetapi tidak pernah kesampaian. Alhamdulillah lebaran 1438 H kemarin keinginan saya kesampaian. Bukan hal yang susah untuk pergi ke suatu tempat yang belum pernah saya kunjungi, bermodal handphone android jadul untuk menanyakan ancer-ancer atau patokan jalan saja InsyaAllah tempatnya ketemu. Berkomunikasi sama Yu via whatsapp sudah dari beberapa hari yang lalu. Seperti biasa paginya disuruh ibukku nganterin dulu untuk menyelesaikan keperluannya. Dari rumah akhirnya meluncur jam 13.00 WIB sampai tempat warungnya Yu tempat dimana dia buka usaha jahitan sekitar jam 14.00 WIB. Maklum tengok kanan kiri dulu nyari ancer-ancer yang dimaksud. Begitulah Yu menyebut tempat usahanya dipinggir jalan yang kurang lebih sudah dua tahun disewanya be

HANG OUT : JOGJA ADALAH MILIK SIAPA SAJA, YANG PERNAH MENGINJAKKAN KAKI DISANA

  Keraton Yogyakarta Jogja tidak hanya milik masyarakat Jogja tetapi milik siapa saja yang pernah berkunjung bahkan tinggal disana. Rindu dengan keramahan tegur sapa, kepedulian, dan senyum masyarakat Jogja. Rindu dengan lingkungan Mahasiswa Amikom, UII, UPN, dan Stikes Guna Bangsa daerah Concat. Rindu dengan suasana santri dan asrinya daerah Krapyak Panggungharjo, setiap sore pulang kerja suasana jalan sepanjang menuju kos. Anak remaja laki-laki bersarung dan berpeci berpeci serta remaja perempuan dengan pakaian berjilbabnya pada berhamburan nyari jajanan untuk membunuh rasa lapar diwaktu malam. Rindu dengan kulinernya yang jawa banget kalau bukan gudeg iya apalagi hehe , dimana-mana gampang nyari makanan. Sebagai pecinta masakan nusantara pernah yang namanya bebarengan nyobain makanan khas Ambon, Kalimantan, Masakan padang mulai yang jualan orang Padang Asli bahkan yang jualan orang Jawa tulen juga pernah ngerasain  . Kuliner ala Kerajaan Keraton dan ala Resto karena tuntutan pekerja

OBROLAN SAYA DENGAN SALAH SEORANG KAWAN TENTANG MUSIK

  Tergelitik pengen diskusi tentang topik musik/alat musik ini berawal dari postingan Instagram seorang muslimah berjilbab pecinta sholawat dengan nama akun @dewiwdari . Saya pribadi pun menyukai sholawat. Jaman kuliah suka diajak sama kawan-kawan untuk menghadiri Majelis Sholawat dan pengajian Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf. Selama ini kita mengenal alat musik yang berciri khas Islam adalah Rebana, namun bagaimana jika sebuah sholawat ataupun sebuah lagu bernafaskan islami  diiringi menggunakan alat musik selain Rebana ? Berikut obrolan panjang saya dengan salah seorang kawan yang menimba ilmu agama di PP Krapyak Al-Munawwir Yogyakarta, Cekidot ! Sebut saja kawan saya ini M, dan saya A Saya yang masih bodoh ini pun memulai pertanyaan yang dilanjutkan dengan diskusi lumayan panjang :D A :  "Dek, kui Mbake sholawate apik ya? Sakjane pripun hukume alat musik dek? soale kok ono beberapa teman sing tak kirimi apapun alasannya mengatakan haram :D :D :D Padahal seperti Kyai Haji Ah