Yu Sudah Bahagia |
Bahagia itu sederhana ya Yu, sesederhana perbincangan kita disiang hari sampai sore kala itu.
Waktu itu saya selalu berkeinginan, kapan bisa mampir tempat Yu Kesti yang di Sawangan Kab. Magelang. Setiap kali libur berkeinginan mampir, tetapi tidak pernah kesampaian. Alhamdulillah lebaran 1438 H kemarin keinginan saya kesampaian.
Bukan hal yang susah untuk pergi ke suatu tempat yang belum pernah saya kunjungi, bermodal handphone android jadul untuk menanyakan ancer-ancer atau patokan jalan saja InsyaAllah tempatnya ketemu. Berkomunikasi sama Yu via whatsapp sudah dari beberapa hari yang lalu. Seperti biasa paginya disuruh ibukku nganterin dulu untuk menyelesaikan keperluannya. Dari rumah akhirnya meluncur jam 13.00 WIB sampai tempat warungnya Yu tempat dimana dia buka usaha jahitan sekitar jam 14.00 WIB. Maklum tengok kanan kiri dulu nyari ancer-ancer yang dimaksud. Begitulah Yu menyebut tempat usahanya dipinggir jalan yang kurang lebih sudah dua tahun disewanya beliau sebut dengan warung.
Awal niat kesini pengennya konsultasi terkait project pribadi yang pengen saya jalankan. Tentu saja sekalian silaturahmi, wong semenjak Yu ikut suaminya berumah tangga di Sawangan, saya belum pernah mampir.
Perbincangan diawali dengan menanyakan kabar Ibu saya, "pie kabare, sehat to?".
Dilanjut obrolan seputar kabar keluarga yang lain. Inilah basa basinya orang Jawa, mungkin pernah ada yang menyebut sebagai alah basi, tapi inilah perekat paseduluran kami sebagai orang Jawa. Berbasa basi ringan mengenai kabar dan saling mendoakan semoga keluarga masing-masing senantiasa diberikan kesehatan, keberkahan dan panjang umur.
Berlanjut perbincangan mengenai niat saya, pengennya kerjasama dengan Yu terkait project yang pengen saya wujudkan selama ini. Biar Branding sosmednya tambah ciamik gitu kalau produknya fokus sesuai branding.
Obrolan kami bahkan mrembet sampai topik agama. Betapa didaerah sana masih banyak pemurtadan/kristenisasi. Target utama adalah warga masyarakat yang dekat daerah bencana dan lemah secara ekonomi. Sudah lemah ekonomi plus lemah iman, menjadi sasaran empuk bagi misionaris menjalankan misinya. Yu menceritakan kegiatan sosialnya yang seneng ikut mengumpulkan pakaian bekas untuk dijadikan sumbangan. Dan kegiatan sosial lain yang intinya untuk menjaga rasa kemanusiaan dengan sesama.
Yu menyampaikan, bahwa secara sosial religi desa kami masih jauh lebih mending. Ada pengajian selapanan orang-orang berangkat bebarengan. Ditempat yu, katanya orang-orangnya masih pada saling tidak peduli. Boro-boro ada pengajian berangkat bareng-bareng.
Tiba-tiba Yu berucap,"orang kalau sudah mati udah nggak bisa ngapa-ngapain, udah nggak bisa mengulangi untuk berbuat baik kembali didunia".
Saya pun hanya mengiyakan sambi ngerespon obrolannya Yu. Mumpung ketemu sosok yang paham lebih dalam perihal agama, saya diskusi sekalian nih mencari pencerahan.
Melihat-lihat baju jahitannya Yu sambi tanya-tanya harganya. Baju jahitannya Yu bagus kok, halus jahitannya, harganya pun wajar nggak untuk masyarakat sekitar. Saya melihat-lihat koleksi barang titipan temennya juga. Saya kok tertarik sama tas hitam yang bertuliskan "Sudah Bahagia". Tas Hitam sederhana yang bertuliskan 2 kata tetapi bermakna dalam buat saya.
"Aku pengen foto sambil pegang tas ini ya Yu. Nanti aku bergaya nengok di jalan, seolah-olah aku gek nunggu angkot", permintaanku padanya.
"Yo kene tak fotoke", sahut Yu.
"Ndelok jal Yu fotone.... Apik kok Yu, mengko pengen tak upload IG", kata saya setelah diulang jepretannya sebanyak tiga kali.
"Njo melu bali nengomah ora? Ben ngerti omahe aku sing nang sawangan" kata Yu.
"Melu lah Yu, wong wes tekan kene, aku kan pancen wes suwe pengen silaturahmi nanggone Yu".
Yu saya boncengin, sepanjang jalan yang melewati kanan kiri sawah masih kita lanjutkan dengan obrolan.
Yu Bilang, "Lek Een wes tau mampir nanggonaku Ri".
"Aku malah gek pisan iki yo Yu", sahut saya.
Daaan sampai rumah Yu, disambut sama dua anak cantik Syifa dan Salma. Cantik sekali dua anak perempuan Yu ini, masih SD sudah pinter bantuin emaknya nyapu. Mbokde Yuni rupanya juga sedang nginep ditempat Yu. Obrolan berlanjut, nggak tau kenapa rencana pulang jam 4 tapi kok masih betah aja maen ditempat Yu. Nunut sholat ashar ditempat Yu, wudhu di kamar mandi enak, airnya adem. Habis sholat sama Yu disuruh makan bareng, dicepaki soto masakan sendiri.
"Sotone enak Yu" komentar saya.
"Tambah meneh Ri".
"Ora ah yu, alhamdulillah wes wareg, ndak entek, mengko kan gawe garwane Yu barang".
Sirup buatan Yu saya habiskan sebelum saya pulang. Dipojokan lantai ada sebuah wadah. Saya perhatiakan ternyata gelang rangkaian sendiri. Nggak tau kenapa saya kok pengen banget mbeli gelang itu. Padahal saya orangnya bosenan sama gelang, baru dipakai bentar udah ditaruh, dan akhirnya kesingsal/hilang.
"Iki regane piro Yu?"
"10ribu 3 Ri".
"Aku tuku 6 yo Yu".
"Kok tuku okeh-okeh gawe opo Ri?"
"Gawe oleh-oleh bocahku Yu".
Saya tertarik memakainya, sederhana tapi saya suka model dan warna gelangnya. Padahal biasanya saya pakai gelang lepas pakai lepas pakai dan endingnya bosen. Gelang tali ini masih saya pakai hingga sekarang, bahkan ditempat kerjaan pun saya pakai.
Weekend depannya, saya ikut pulang Magelang di barengi rekan Guru Akuntansi orang Mungkid, niatnya agar bisa menghadiri pernikahan kawan saya SMA. Ketemu weekend lagi saya kok rasanya pengen ikut mudik lagi ya, bareng kakak saya. Minggu itu tanggal 19 November 2017, ibu saya menyampaikan kabar bahwa Yu mengalami sebuah kecelakaan. Sebuah kronologi yang menyesalkan, karena hanya disebabkan oleh ketabrak mobil pickup dari belakang motornya yang dikendarai Yu dan suaminya.
Yu masuk ICU, kalau mau nengok harus masuk satu-satu nggak boleh bebarengan. Saya dan keluarga hanya nengok dari jendela melihat keadaan Yu. Nggak mau mengganggu istirahatnya Yu, saya pun hanya nengok dari jendela. Berharap bisa ketemu lagi dan Yu sembuh.
Namun Allah berkehendak lain. Allah lebih sayang Yu Kesti. Ingin menambah jumlah bidadari di SurgaNya. Yu dipanggil Allah hari Kamis tanggal 23 November 2017 pukul 04.00 WIB. Baca sms dari Ibu saya yang mengabarkan, bahwa Yu meninggal, jujur saya mewek.
Saya tertarik memakainya, sederhana tapi saya suka model dan warna gelangnya. Padahal biasanya saya pakai gelang lepas pakai lepas pakai dan endingnya bosen. Gelang tali ini masih saya pakai hingga sekarang, bahkan ditempat kerjaan pun saya pakai.
Weekend depannya, saya ikut pulang Magelang di barengi rekan Guru Akuntansi orang Mungkid, niatnya agar bisa menghadiri pernikahan kawan saya SMA. Ketemu weekend lagi saya kok rasanya pengen ikut mudik lagi ya, bareng kakak saya. Minggu itu tanggal 19 November 2017, ibu saya menyampaikan kabar bahwa Yu mengalami sebuah kecelakaan. Sebuah kronologi yang menyesalkan, karena hanya disebabkan oleh ketabrak mobil pickup dari belakang motornya yang dikendarai Yu dan suaminya.
Yu masuk ICU, kalau mau nengok harus masuk satu-satu nggak boleh bebarengan. Saya dan keluarga hanya nengok dari jendela melihat keadaan Yu. Nggak mau mengganggu istirahatnya Yu, saya pun hanya nengok dari jendela. Berharap bisa ketemu lagi dan Yu sembuh.
Namun Allah berkehendak lain. Allah lebih sayang Yu Kesti. Ingin menambah jumlah bidadari di SurgaNya. Yu dipanggil Allah hari Kamis tanggal 23 November 2017 pukul 04.00 WIB. Baca sms dari Ibu saya yang mengabarkan, bahwa Yu meninggal, jujur saya mewek.
Bahagia itu sederhana ya Yu
Sesederhana obrolan ringan kita waktu itu
Bahagia itu sederhana
Kedatangan tamu dan memuliakannya adalah kebahagian tersendiri
Yu sekarang sudah bahagia
Ditimbali Allah dengan segala kasih sayang-Nya
Bahagia itu sederhana Yu
mendidik dengan cara yang sholeha 2 titipan Allah
adalah aset kebahagiaan dunia akhirat
adalah aset kebahagiaan dunia akhirat
Yu sekarang sudah bahagia
Seperti dua penggal kata pada tas hitam yang saya pegang
Kebahagiaan sejati telah diraihnya baik dunia maupun akhirat
Kebahagiaan Yu didunia memiliki 2 bidadari sholeha dan suami yang sholeh
Usaha yu yang alhamdulillah berkah dan lancar
Bahkan orang lain pun kecipratan berkahnya usahanya Yu
Saya masih nunggu angkot yu, angkot yang kelak membawa saya menuju Jannah-Nya
Saya masih harus banyak nyari sangu buat naik angkot Yu
Bekal saya masih kurang, masih harus banyak nabung
Nggak tau keceplosan atau gimana waktu itu Yu bilang, " Yang namanya mati, siap nggak siap ya kudu siap".
Yu juga sempet ngobrolin tentang rasa menyesalnya, atas kepulangan Ayahandanya Pakde Kardi. Dimana waktu itu dia sedang bekerja di Batam, dan tidak sempat mengantarkan ke makam dan melihat saat terakhir Bapaknya.
Sepanjang obrolan dengan Yu, saya nggak ada firasat bahwa ini adalah obrolan terakhir. Semacam pesan-pesan terakhir buat saya perihal kematian. Meskipun kita sedang jauh, namun insyaAllah dekat dido'a Yu. Kami semua mengikhlaskan kepulangan Yu menghadap Sang Pemilik.
Kebahagiaan sejati telah diraihnya baik dunia maupun akhirat
Kebahagiaan Yu didunia memiliki 2 bidadari sholeha dan suami yang sholeh
Usaha yu yang alhamdulillah berkah dan lancar
Bahkan orang lain pun kecipratan berkahnya usahanya Yu
Saya masih nunggu angkot yu, angkot yang kelak membawa saya menuju Jannah-Nya
Saya masih harus banyak nyari sangu buat naik angkot Yu
Bekal saya masih kurang, masih harus banyak nabung
Nggak tau keceplosan atau gimana waktu itu Yu bilang, " Yang namanya mati, siap nggak siap ya kudu siap".
Yu juga sempet ngobrolin tentang rasa menyesalnya, atas kepulangan Ayahandanya Pakde Kardi. Dimana waktu itu dia sedang bekerja di Batam, dan tidak sempat mengantarkan ke makam dan melihat saat terakhir Bapaknya.
Sepanjang obrolan dengan Yu, saya nggak ada firasat bahwa ini adalah obrolan terakhir. Semacam pesan-pesan terakhir buat saya perihal kematian. Meskipun kita sedang jauh, namun insyaAllah dekat dido'a Yu. Kami semua mengikhlaskan kepulangan Yu menghadap Sang Pemilik.
الَّلهُمَّ اغْفِرْ لَهَا وَارْحَمهَا وَعَافِهَا وَاعْفُ عَنْهَا وأَكْرِمْ نُزُوْلَهَا وَوَسِّعْ مَدْخَلَهَا وَاغْسِلْهَا بِمَاءٍ وثَلْجٍ وَبَرَدٍ وَنَقِّهَا مِنَ اْلخَطَايَا كَمَا يُنَقَى الثَوْبُ اْلأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ وأَبْدِلْهَا دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهَا وأََهْلًا خَيْراً مِنْ أَهْلِهَا وَزَوْجًا خَيْراً مِنْ زَوْجِهَا وَقِهِهَا فِتْنَةَ القَبْرِ وَعَذَابَ النَّارِ
Sepenggal do'a kami haturkan untuk mengantar kepulangan Yu, semoga khusnul khotimah, mendapat tempat yang mulia di sisi Allah Ta'ala :)
PS : Tulisan ini didedikasikan atas segala kebaikan Yu Kesti semasa hidupnya. Al-Fatikhah
PS : Tulisan ini didedikasikan atas segala kebaikan Yu Kesti semasa hidupnya. Al-Fatikhah
Komentar
Posting Komentar