Netbook Acer Aspire |
Ketika memilih ekpedisi pasti kita mempertimbangkan masalah keamanan, tarif, serta ketepatan waktu barang kita sampai ke tujuan. Aman-aman aja ketika kita menggunakan semua ekspedisi jika barang yang kita kirim berbahan dasar kain. Mau dilempar-lempar kayak gimana waktu proses sortir barang juga nggak masalah, toh juga nggak bakal ada istilah pecah.
Namun beda cerita ketika yang kita kirim adalah barang elektronik. Mau nggak mau kita harus mengkomparasikan antara ekspedisi satu dengan yang lain demi keamanan dan keutuhan ekpedisi kita sampai tujuan hingga paket dibuka oleh si Penerima.
Pengalaman dulu ketika mau kirim paket berisi Notebook alias laptop kecil yang berukuran kurang lebih 11,6". Siang itu datang sms dari Pembeli memberitahukan bahwa uang orderan notebook sudah ditransfer ke rekening, alhamdulillah dibeli sama orang Jambi setelah sekian lama kita iklanin di salah satu marketplace. Ceritanya malam-malam Ramadhan jam-jam habis tarawih mau maketin Notebook Acer Aspire One ke Ekpedisi J*T karena menurut kita ekpedisi ini yang berani menjadi paketan sampai dalam 2 hari. Sampai sana paketan kita ditolak dengan alasan batre nggak bisa masuk pesawat alasannya karena mengandung bahan yang mudah terbakar dan bertekanan tinggi (untuk alasan ilmiahnya silakan cari artikel yang berkaitan) . Namanya aja laptop, tentu saja sepaket dengan batreinya kan ya. Masak disuruh kirim notebooknya aja dan batrenya ditinggal, serta ngasih solusi , mending pembelinya suruh beli batrei di Jambi aja. Oke fix, pada akhirnya kita nggak menemukan kesepakatan dengan ekpedisi J*T.
Lanjut kita beralih datang ke Ekspedisi J*E. Sampai sana kita sampaikan isi paketan apa yang kami kirim. Pihak Ekpedisi menyetujui isi paketan dan menawarkan untuk dipacking kayu dengan tambahan berat barang menjadi bertambah 1 Kg. Kita setuju yang penting sepaket alias notebook beserta batreinya ikut pengiriman. Kita memilih paket Ekonomis, karena kita sesuaikan dengan total uang yang ditransfer oleh buyer. Tombok-tombok sedikit mengurangi keuntungan gapapalah, yang penting notebook second yang kita jual ada yang mau, lagian juga jarang dipakai.
Petugas menginput data paketan dan akhirnya resi tercetak. Selang 4 hari dari hari pengiriman, datang sms dari buyer bahwa barang sampai selamat sentosa, dan bisa nyala seperti ketika notebook belum dikirim. Syukur Alhamdulillah. Beliau menyampaikan bahwa notebook akan digunakan untuk keperluan operasioanl Pondok Pesantren dan semoga memberikan manfaat yang banyak serta berkah.
Kamu punya pengalaman yang serupa? Share aja dikomen ^^
Komentar
Posting Komentar