Pantai Wonosari |
Dunia memang hakikatnya diciptakan bersifat sementara. Makhluk, benda, alam, bahkan semesta.
Didalam kesementaraan itu sebagai makhluk diperintahkan untuk berbuat yang sebaik-baiknya kan ya ?Meski dalam pengusahaan "yang sebaik-baiknya" itu selalu terselip khilaf, ah namanya saja manusia, hal yang sering terdengar yang dikorelasikan dengan kata khilaf.
Dalam kesementaraan ini warna kehidupan memang berbeda-beda. Miskin, Kaya, Cantik, tampan, bersih mulus, jerawatan, tabiat baik, tabiat kurang baik. Akan selalu menjadi warna dalam pelangi kehidupan.
Dalam Kesementaraan raga ini untuk apa yang kurang cantik / tampan harus iri dengki sama yang cantik/tampan... Bukankah Cantik atau enggak, ganteng atau enggak terletak pada rasa syukur yang selalu dihiasi dengan sikap-sikap yang santun, sehingga kecantikan dan ketampanan yang alami muncul.
Dalam kesementaraan raga ini untuk apa yang miskin harus iri dengki dengan yang kaya... Bukankah kaya atau miskin itu terletak pada rasa syukur ?
Dan dalam kesementaraan raga ini untuk apa yang kurang beruntung harus mendengki terhadap yang sedang diberi keberuntungan, bukankah pemberianNya itu disesuaikan dengan porsi kita masing-masing ??
Bukankah pemberianNya itu disesuaikan dengan kebutuhan kita bukan sekedar keinginan kita ?
Bukankah Dia adalah Sang Maha Pemberi yang Maha Adil dan Yang Terbaik?
Mohon maaf sebelumnya jika ada pembaca yang mengenal saya, sisi negatifnya mungkin dan ingin mengatakan, "Ah Ari Munak, kelakuan gak sesuai dengan apa yang dikatakan", bukankah sebagai manusia kita diciptakan untuk saling mengingatkan dalam kesabaran dan kebaikan ?
Ambil sisi positif terhadap apa yang sudah diberikan oleh-Nya maupun yang belum diberikan olehNya. Memandang permasalahan dari sisi negatif hanya akan memunculkan keburukan demi keburukan ya?
Dalam kesementaraan raga ini apa sih yang kita harapkan nantinya jika ujungnya bukan "Dipanggil olehNya dalam keadaan khusnul Khotimah". Ya, bagaimanapun kondisi kita saat ini salah satunya adalah saling mengingatkan dalam kesabaran dan kebaikan. Walau yang namanya mengingatkan sesama ada yang mau menerima ada yang mungkin sensitif disambut dengan rasa tidak suka. Sekali lagi setidaknya diri kita sudah berusaha melakukan sesuatu yang terbaik walau kecil.
Penilaian kita "pantas atau tidak" adalah ranah-Nya.
Komentar
Posting Komentar